Translate

Minggu, 19 Oktober 2014

Pengembangan Kecil Namun Bermanfaat Besar

Siang ini Minggu, 19 Oktober 2014, gw nonton acara TV Hot Kiss yang tayang selama satu jam di Indosiar dari pukul 14.00-15.00. Selama satu jam acara berlangsung, gw mengamati iklan-iklannya dan ternyata semua berjumlah 62 kali iklan (banyak yaa) dengan variasi 41 produk. Jenis iklan pun bervariasi. Dan setelah gw kalkulasi, ini dia faktanya. Ternyata persentasi jenis produk tertinggi ada pada produk pertanian yaitu sebesar 37%, kemudian disusul produk kecantikan 19%, obat-obatan 17%, pembersih rumah 15%, iklan layanan pemerintah dan acara dari stasiun TV itu sendiri 7%, dan terakhir produk elektronik 5%. 

Dari sejumlah iklan tersebut gw tertarik akan 1 produk hasil pertanian bangsa kita, yaitu Nissin Wafer. Nissin Wafer ini tersedia dalam berbagai varian rasa, mulai dari Milk, Chocolate, Strawberry, Coffee Mocca, Peanut, Banana, Coconut, Lemon, sampai dengan Raisin. 

Banyak banget ya. Gw suka banget wafer ini karena wafernya ga terlalu padat seperti waffer-waffer lainnya dan pastinya harganya lebih terjangkau. 


Tapi ada satu hal yang gw sayangkan. Gw rasa hal ini simpel tapi sangat bermanfaat dan bisa mengembangkan produk Nissin Wafer. Gw pengen Nissin Wafer mengembangkan sisi packagingnya. Karena isi dari 1 bungkus waffer cukup banyak, akan lebih efektif bila di kemasan plastiknya disertai klip roll dari kawat di sisi kanan dan kirinya. Jadi ketika kita mengkonsumsi dan masih ada sisa wafer yang belum habis, kita tidak perlu repot mengareti, mentaples, atau memasukkan waffer ke dalam toples untuk menjaga kerenyahan waffer. Kita cukup menggulungnya saja, kemudian kemasan akan tertutup rapat. Sebenarnya tipe packaging seperti ini sudah marak digunakan di luar negeri, tetapi masih agak jarang diterapkan di Indonesia. 

Konsepnya simpel saja, hanya menambahkan sedikit kawat di dalam kemasan. Biayanya pun tidak tinggi serta tidak perlu mengadakan reseach. 

Tantangan dalam melakukan pengembangan ini menurut gw hanya pada harga jual yang harus sedikit meningkat karena adanya biaya tambahan. Tapi gw yakin inovasi ini akan sangat bermanfaat. Apalagi waffer seperti ini sering dibawa untuk travelling atau cemilan di dalam tas, pasti orang-orang jarang membawa serta karet untuk mengareti wafer yang tersisa, dan akhirnya wafer jadi alot dan tidak enak lagi. 

Kampusku Sayangg....Ini Kritik dan Saranku

Hai hai hai hai! Selamat malam sobat Bloggers! Malam ini gw mau bercerita tentang beberapa kekurangan dari kampus gw. Sebut saja dia Kampus Tercinta (jangan menyebut merk sembarangan..wkwkwkwk). Kampus gw ini berlokasi di bilangan Jakarta Utara dan berkonsentrasi di jurusan-jurusan yang berbau ilmu bisnis. Nah gw sendiri adalah salah satu dari mahasiswinya dengan jurusan Ilmu Administrasi Bisnis dan sekarang duduk di semester 3. 

Menurut gw, performa kampus gw ini mulai menurun dalam beberapa tahun belakangan ini. Dulu, mungkin 3 tahun yang lalu, kampus gw cukup diminati dan ternama untuk ilmu bisnis S1. Namun seiring berjalannya waktu, banyak banget perkembangan di dunia pendidikan dan banyak bermunculan universitas-universitas baru yang lebih elite serta lebih menjanjikan. Jadinya kampus gw ini jadi kurang diminati. Untungnya kampus gw ini cukup lihai dalam mempromosikan kampusnya. Karena pasar Jakarta sudah kurang berminat dengan kampus gw, jadi kampus gw lebih banyak melakukan pemasaran keluar Jakarta. Alhasil banyaaaaaak banget temen-temen gw yang justru dateng dari luar Jakarta, bahkan jauh-jauh banget. Ada yang dari Jambi, Pontianak, Bandung, Palembang, Bali, Manado, dan lain-lain. Justru yang dari Jakarta jadi seperti kaum minoritas. Itu gak jadi masalah sih, mengubah target pasar memang sah-sah aja. Tapi, menurut gw, justru yang menjadi masalah adalah internal dari kampus itu sendiri, baik dari sisi pendidikannya ataupun fasilitasnya. 

Sebelum gw menjabarkan kekurangan -kekurangan dari Kampus tercinta, gw akan kasih tau dulu berapa biaya kuliah gw. Supaya kalian juga punya perbandingan dan patokan. Uang masuk gw Rp 20 juta melalui jalur prestasi (bukan jalur biasa), uang semester-an nya Rp 4jutaan, dan per sks-nya Rp 250.000. Dengan harga segitu, banyak kampus-kampus lain yang lebih bagus dengan harga yang sama. 

Sekarang mari gw jabarkan:

1. Kantin yang sok elite, sok bersih, tapi 0 besar
Tepat ketika gw masuk ke Kampus Tercinta ini, kantin direnovasi jadi versi berAC seperti foodcourt. Tapi justru semua penghuni kampus sepertinya berkomentar gak puas, bahkan dosen pun juga berpendapat sama. Enak sih jadi berAC, tapi makanannya gak beragam. Penjual makanan disana dikuasai 1 orang yang denger-denger saudara rektor. Makanannya gak beragam dan setiap hari itu-itu aja, cuma makanan padat nasi lauk pauk. Dan yang paling penting harganya mahal ga pake otak. Dikira yang beli anak pejabat kali ya. Masa 1x makan bisa mengorek kocek 25ribu hanya nasi, daging, dan 1 sayur yang dimana rasanya jauh enakan masakan warteg pinggir jalan. Alhasil semua mahasiswa kalau ga kepepet banget ga bakal makan di kantin kampus, mending jalan sedikit panas-panasan ke tempat lain. 

Masih soal kantin juga, selain makanan yang mahal ada masalah lain juga. Jadi cara pembayarannya menggunakan saldo top-up kartu kemahasiswaan. Menurut gw justru itu jauh lebih merepotkan. Selain harus repot ngantri isi saldo dulu, kita sering jadi gatau berapa harga dari makanan atau minuman yang kita beli. Karena gaada struk atau tanda pembelian apa-apa. Kita cuma kasih kartu trus didebet sama petugas kantin, dan mereka jarang banget bilang berapa yang didebet, kita harus sengaja nanya.

Pelayan di kantin pun ga gerak cepat, pelayanan lama dan ga ramah. Kalau disuruh pilih antara kantin berAC dengan makanan mahal ga enak atau kantin panas dengan makanan enak murah meriah banyak pilihan, gw yakin 99% menjawab pilihan no 2. 

Menurut gw penyelesaian dari hal ini gampang aja sih. KANTIN GAK BOLEH DIMONOPOLI OLEH 1 PENJUAL. Gak adil banget semua pedagang yang dulu diusir dan diganti 1 pihak yang ternyata saudara dari rektor.

2. Ngakunya kampus bisnis, tapi kok ga boleh jualan di kampus untuk cari dana
Sampe sekarang gw ga ngerti kenapa kampus melarang mahasiswa-mahasiswanya untuk mencari dana lewat berjualan di kampus. Okelah, katanya anak bisnis cari dana gak lewat cara macam begitu. Pakai cara lain yang lebih bagus, misalnya cari sponsor, dll. Tapi nyatanya kampus juga ga memperbolehkan pihak sponsor untuk buka stand di kampus. Padahal kan justru itu poin keuntungan yang paling diharapkan perusahaan sponsor. Di luar dari itu apa sih yang bisa ditawarkan dari kita? Yaaa paling pasang nama perusahaan sponsor di banner, bus, baju dan atribut lainnya, atau bagi brosur. Padahal sponsor yang diharapkan bernominal besar tapi masa imbalannya cuma itu saja, mana worth it untuk perusahaan itu. 

3. Koneksi WIFI menyedihkan

Kalau didenger memang sih keren, kampusnya ada WIFI lohhhh!!!! Tapi belom selesai kalimatnya. Ada WIFI loh tapi gatau deh bisa jalan atau gak, terus kayaknya di kelas ini ga nyampe deh jaringannya. Padahal dengan uang per semester seharga itu, gw rasa cukup deh untuk mengupgrade jaringan WIFI.

Itu adalah beberapa poin yang bisa meningkatkan kualitas pembelajaran di kampus. Semoga aja semua bisa terealisasi. Semoga kampus ini bisa terus maju!

Rabu, 08 Oktober 2014

Petuah dari Ibu Angelina

Tuhan itu memang ajaib. Dia memang ga terlihat tapi dia memberikan jawaban dan pertolonganNya melalui orang lain. Yap!!!! Itu dia yang gw rasain pas Ibu Angela, tamu pembicara yang diundang sama dosen gw ke kelas.

Semakin dewasa gw merasa 1 hari 24 jam itu semakin ga cukup. Gw harus kuliah, urusin jualan online shop yang Alhamdulillah bikin sibuk, ikutan sok aktif (bukan aktif lohh yaaa..hahahaha) di kegiatan kampus, belom lagi tugas kuliah yang ga selesai-selesai, presentasilah, PR lah, ngerangkum lah. Yaaa Tuhan kuatkan Della ya Tuhan. Terus masih harus ngebagi waktu lagi untuk sempetin ngobrol sama pacar, ini lah itu lah. Oh nooo! Kemana waktu gw untuk santai sebentaaaaaar aja. Ga minta lama-lama deh. Sebentar aja udah seneng banget. Sekarang ini nonton TV aja udah ga pernah, ikut nongkrong sama keluarga pas malem aja udah ga bisa. Yang ada kejar-kejaran sama waktu. Setiap hari begitu. Gw jadi bingung sebenernya gw yang memang sibuk apa jangan –jangan gw ga bisa manage waktu ya.

Nah, kemudian pas banget deh Ibu Angelina diundang dateng ke kelas untuk kasih ceramah tentang time management. Sekitar 30-45 menit Beliau sharing ada beberapa poin yang bisa gw petik.
Ini dia Bu Angelina :)

First, pay attention for URGENT vs IMPORTANT.
Sebagai contoh begini: rumah kita jauh banget dari kampus dan untuk pergi ke kampus kita harus melewati rel kereta api. Contoh kondisi urgent misalnya ketika kita sudah mau telat ke kampus. Sementara palang rel kereta api sudah menghadang, karena dalam kondisi urgent kita terobos deh palang tersebut. Disitu kita salah, karena kita jadi melupakan sesuatu hal yang lebih important, yaitu nyawa kita apabila tertabrak kereta. Padahal kalau kita pikir, berapa menit sih kita harus menunggu kereta itu lewat? Nah berarti solusinya bukan kita menerobos palang kereta api, tapi kita yang harus bangun sedikit lebih pagi agar tidak mengesampingkan ke-IMPORTANT-an.  

Second, we must know that TIME IS GIVEN.
Yes, gw setuju banget sama yang satu ini. Waktu adalah pemberian. Ga akan bisa diulang dan akan bisa dicepetin. Oleh sebab itu kita harus menghargai waktu. Dengan cara apa? Manage waktu kita. Sekaya apapun orang di dunia ini, dia gak akan bisa membeli waktu.

Third, NOTHING INSTANT.
Semua hal di dunia ini butuh proses, gak akan ada yang instan. Bahkan ketika kita lahir aja untuk sampai bisa berjalan butuh waktu 1 sampai 2 tahun. Gw pernah denger dari seorang pengusaha sukses nan kaya, dia bilang semuanya butuh proses harus sabar. Sesuatu yang instan itu seperti api dalam sekam. Pada awalnya memang bisa aja keliatan baik, tapi cepat atau lambat sekam itu akan terbakar api dan hangus hancur.

Fourth and the last, DON’T JUDGE PEOPLE TOO EARLY.
Disini Bu Angelina kasih sebuah cerita. Jadi ada 4 anak dikirim ayahnya untuk ke suatu tempat yang sama untuk melihat satu pohon, tetapi dalam musim yang berbeda. Nah ketika keempat anaknya sudah kembali sang ayah bertanya bagaimana pohon itu? Keempat-empatnya menjawab berbeda. Sang anak yang datang pada musim semi berpendapat pohon tersebut bagus, tapi anak yang datang pada musim gugur berkata pohon tersebut jelek, dan begitulah selanjutnya pendapat kedua anak yang lainnya, semuanya berbeda. Dari cerita tersebut maknanya adalah kita tidak boleh melihat orang dari satu sisi saja. Semua orang itu tidak sama, penuh keberagaman. Oleh sebab itu, kita harus menerima keberagaman tersebut, bukannya menjauhi atau memaksa seseorang untuk menjadi seperti yang kita kehendaki.  

Rabu, 24 September 2014

Aku Mau Jadi Pengusaha Daur Ulang Kertas!

I have a dream, a song to sing. To help me cope with anything. If you see the wonder of a fairy tale…. 

Siapa sih yang ga punya mimpi, angan-angan, cita-cita? Semua pasti punya! Walaupun terkadang impian itu masih bayang-bayang aja atau terkadang kita ga aware kalau itu tuh impian kita, tapi jauh di dalam pikiran kita pasti tiap-tiap dari kita pasti punya mimpi.

Punya mimpi itu penting banget, kalau ga punya mimpi kayak hidup tanpa tujuan. Kerasa banget deh bedanya kalau kita hidup mengejar mimpi sama yang let it flow aja. Pasti hidup kita lebih fokus dan lebih cepet majunya. Kayak lirik lagu I Have a Dream di atas, impian itulah yang membantu kita untuk menggapai segalanya. Atau kayak lagu Laskar Pelangi. “Mimpi adalah kunci untuk kita menaklukkan dunia”.

Nah sekarang gw mau cerita mimpi gw.

Impian gw adalah: gw pengen banget punya perusahaan daur ulang kertas. Gw ngeliat banyak banget kertas-kertas bekas yang menumpuk dan ga kepake yang sebenernya bisa jadi peluang bisnis. Hitung-hitung bisa ikut melestarikan dunia dari sampah yang semakin membludak. Dan seperti kalian tau kertas daur ulang itu proses pembuatannya gak sulit dan harganya jauhhhhh lebih tinggi dibanding biaya pembuatannya. Nyam nyam nyam. Mantap! Lagipula kertas daur ulang itu menurut gw bagus, berseni, bisa dikreasiin jadi macem-macem. Warna dan motifnya juga bisa banyaaaak banget. Indonesia dengan sebegitu banyaknya hutan dan perusahaan penghasil kertas pasti bisa jadi negara pengeksport kertas hias. Orang barat kan juga demen tuh kertas-kertas model begitu.

Eh, ngomong-ngomong kalian semua tau kan kertas daur ulang itu yang kayak gimana? Wahhhh jangan-jangan daritadi gw cerita ternyata pada gatau ya? Kertas daur ulang yang gw maksud tuh yang dibuat dari bubur kertas yang kemudian dijemur sampai kering, terksturnya kasar dan feel kalau kita ngeliat kertas itu tuh kayak gaya vintage-vintage gitu.

Jadiiii, perusahaan daur ulang kertas gw itu, gw maunya bener-bener spesialis daur ulang kertas. Gw mau sampe merk gw jadi merk no 1 yang merajai dunia kertas hias sedunia jagat raya ini. Jadi kalau orang mau beli kertas daur ulang, mereka  akan nyebut nama merk gw bukan ‘Mbak, mau beli kertas daur ulang dong’. Let’s say kayak merk Aqua, Rinso, atau Asturo gitu loh. 

Nanti setelah perusahaan daur ulang gw udah berdiri kokoh dan mantap. Gw ada mimpi lagi nih merambat ke bisnis packaging kado. Gw berpikir, selama manusia masih hidup dengan kasih sayang, pasti masih ada deh tradisi kasih hadiah. Nah, biasa kalau kita mau kasih hadiah ke orang-orang yang kita sayangi (ga harus pacar lohh ya, bisa aja orang tua, keluarga, sahabat, dll) kita pasti pengen deh bungkus kado kita menarik dan cantik. Memang sih ada sekelompok orang yang sifatnya lebih masa bodo, tapi kalo tipe orang kayak gw, gw maunya yang bagus cantik. Rasanya seneng aja bisa kasih hadiah yang unik dan menarik packagingnya.

Gw mau bikin bisnis bungkusin kado orang. Jadi gw buka outlet gallery yang menampilkan berbaaaaaagai pilihan kertas pembungkus, kartu ucapan, pita dan berbagai pernak pernik lainnya. Tentunya produk kertas dari pabrik daur ulang kertas gw harus jadi sorotan utama di outlet tersebut. Nah nanti customer bisa bebas berinovasi dan pilih mau dibungkus seperti apa (custom). Atau kalau mereka gaada ide, gw udah siapin katalog yang berisi banyak pilihan desain packaging kado. Dan secara rutin, koleksi desain packagingnya akan terus diperbaharui, jadi ga bosen-bosen orang pilihnya itu-itu terus. Selain di outlet, bisnis ini bisa juga dilakukan secara online. Mereka tinggal klik-klik aja mau kertas, pita, model yang kayak apa, terus tinggal kirim deh isi kado mereka, nanti setelah selesai dibungkus gw tinggal kirim balik lagi ke dia atau alamat tujuan yang dia mau. 

Semangat banget deh kalo ngomongin ide bisnis yang satu ini. Soalnya dari kecil sampe sekarang gw deeeeeeemen banget bungkus-bungkus kado. Gw suka banget bikin-bikin sendiri kotak coklat, box kado, dan berbagai kreativitas cara bungkus kado. Rasanya seru banget. Bisa divariasiin sama tehnik-tehnik lain misalnya paper quilling dan lain-lain. Pas masih kecil, sangking demennya sama prakarya-prakara gitu, gw bermimpi nanti kalau udah besar dan udah berkeluarga, gw mau punya satu ruangan kerja gtu buat gw berkreasi. Disitu ada lemari-lemari display buat naro gulungan-gulungan kertas koleksi gw. Nanti disitu gw bisa bebas berkarya deh dilengkapi sama fasilitas-fasilitas desain. Wahhhhhhhhhh asik asik asik asik.

Dengan bisnis packaging kado ini, gw pasti akan merasa seneng banget karenaaaaaa: Satu, hobi gw tersalurkan. Dua, gw menjalani pekerjaan yang merupakan hobi gw. Ketiga, gw yakin ini bakal rame dan menghasilkan. Keempat, gw seneng bisa nyalurin ide-ide gw. Kelima, gw seneng kalau customer gw puas dan orang yang nerima kado puas juga. Jadi kayak kesenangan yang bertubi-tubi. Hahaha.

Sebenernya dari dulu gw demen banget yang berbau-bau desain, mungkin darah seni mengalir dalam diri gw. wkakkaka. Tapi sekarang gw kuliah jurusan bisnis dan gaada bau-bau desainnya. Dulu pas lulus sekolah gw galau mau ambil jurusan apa, kebetulan gw tamatan SMK Pariwisata yang udah dididik untuk siap kerja, jadi gw kerja dulu 2 taun. Gw pikir sambil nyari pengalaman, supaya ilmu yang gw dapet ga nguap ilang gtu aja setelah lulus, sekalian ngumpulin uang biaya kuliah juga, dan sambil gw berpikir keras gw mau kuliah jurusan apa. Sempet kepikir pengen ambil jurusan desain produk atau desain interior, tapi gw sering merasa minder dengan bakat yang gw punya. Rasanya kalau dibandingin sama orang – orang lain yang ambil jurusan desain, mereka itu jago banget gambar dan demen banget gambar. Sedangkan gw enggak. Gw ga begitu demen gambar baik di computer maupun di kertas. Gw itu demennya membuat barang-barang unik, yang pengaplikasiannya langsung di produk, bukan di gambar. Sedangkan kalau disuruh gambar sih bisa sedikit stress gw. Hahahhaa. Jadi karena itulah gw akhirnya berpikir mending ambil kuliah bisnis aja deh, toh kalau memang gw hobi kan bisa-bisa aja gw buka usaha bisnis di bidang tersebut, kayak yang gw cerita di atas itu looo. Lagipula biaya kuliah desain jauh lebih mahal, gw ga sanggung biayainnya. Ehhh, jadi melenceng nih pembahasannya. Hehehhee. Abis kalau ngomongin soal bisnis packaging jadi kepikiran kesana sih.

Oke, jadi kita balik lagi ya ke masalah mimpi. Yaaaa, udah sih. Jadi intinya mimpi gw :pengen punya perusahaan daur ulang kertas yang merajai dunia, kemudian berkembang membuka usaha bisnis packaging kado sistem modern.


That’s it ! Nah sekarang silahkan kalian berbagi cerita tentang mimpi kalian juga. Gw udah siap dengerin. Hehehhee.

Sabtu, 20 September 2014

Mengembangkan Terminal Bus Manggarai dengan Transit Salon

Hai sahabat Bloggers! Gw sebagai anak bangsa yang cinta tanah air dan bangsa bangga deh karena kota kelahiran dan tempat gw tumbuh besar, Jakarta, ada kemajuannya. Yeeeee!!!! Semua berkat mantan walikota Jakarta Pak Joko Widodo. 

Jadi gini ceritanya, kemaren Jumat gw dan temen-temen kampus dapet tugas untuk mengembangkan ide bisnis di halte bis Transjakarta Manggarai. Pas pertama dikasih tau, gw pikir haltenya tuh kecil, yaa pokoknya ga jauh beda deh dari halte - halte lainnya. Dan akhirnya setelah survei langsung kesana, woooowww ternyata ada yang berbeda!!! Halte Transjakartanya memang sama seperti yang lainnya, tapiiiiii haltenya itu terhubung langsung ke Terminal Bus Manggarai. Ini dia yang membanggakan guys. Terminal busnya itu beda banget sama terminal - terminal lainnya. Bangunan terminal berlantai empat didominasi kaca dan dicat berwarna putih. Satu sisi atap gedung berbentuk setengah lingkaran gaya kolonial. Pokoknya beda deh, modern dan minimalis. Yaaa menurut gw ini salah satu bentuk kemajuan dari Jakarta menuju kota Metropolitan yang maju. Terminal ini diklaim sebagai terminal percontohan dan yang paling modern di Jakarta. Terminalnya terhubung langsung dengan shelter Transjakarta, stasiun kereta api Manggarai, dan juga pusat perbelanjaan Pasaraya.

Terminal Bus Manggarai baru yang sudah direnovasi
Napak Tilas di Jembatan Menuju Terminal Bus Manggarai :') (maaf ya numpang eksis)
Begitu melihat terminal Manggarai udah keren gini, jadi kepikiran satu hal. Apalagi kemaren gw dan temen-temen kesananya memang naik Transjakarta dan keadaaan busnya padat merayap tak menyisakan tempat duduk :(. Kan biasa kalau kita naik kereta atau bis atau Transjakarta suka panas ya desek-desekan sana sini,bau-bau bermunculan dan jadi capek juga. Nahhh, karena gw cewek nih jadi kepikiran buat bikin usaha salon di Terminal Bis Manggarai. Salonnya bukan salon-salon kecantikan yang mengutamakan hairstyle atau gimana, tapi lebih ke salon creambath, cuci blow dan massage refleksi guys. Bisa juga ditambah servis pedicure manicure. Menurut gw pas banget kalo udah capek-capek-an, rambut lepek, lusuh, pegel-pegel, terus dicreambath-in sambil di massage atau refleksi. Terus bisa lanjut lagi pedicure manicure. Keluar-keluar dari salon jadi seger, cantik, semangat dan wangi lagi. Lalalalalala...


Dalam bayangan gw salonnya itu dikemas dengan harga terjangkau mengingat lokasinya berada di terminal bus. Tapi salon harus tetap bersih, adem, dan rapi, ga boleh jorok-jorok bau. Salon dibuat punya nuansa beda dari terminal bus, jadi begitu masuk udah ga berasa kayak di terminal lagi. Gw udah rencanain nih, nanti salon gw itu ada di lantai 3 terminal berbarengan sama minimarket dan ATM center. Sementara lantai 2 akan dibangun foodcourt, dan lantai 4 hanyalah ruang panel dan pengawasan terminal.

Ide bisnis salon gw ini seperti transit area yang biasa ada di airport-airport guys. Jadi penumpang yang sedang transit menunggu jadwal bus atau keretanya tiba bisa menunggu santai sambil diservis di salon. Rasanya menunggu pasti jadi menyenangkan. hihihihi :). Mungkin nanti akan dikenal dengan Transit Salon. " Service You Up, Freshing You Up," selintas itu motto transit salon gw. hahaha




As Innovative as Kaskus

Duh!! Pengen deh jadi pengusaha sukses yang inovatif. Yang ga ikut-ikutan dan jadi followers pengusaha-pengusaha lain. Eh, tapi sebenernya inovatif itu apa ya? Jadi gini Bloggers, inovatif adalah kemampuan seseorang dalam mendayagunakan kemampuan dan keahlian untuk menghasilkan karya baru. 


Nah kali ini gw mau mengulik lebih dalam cerita bisnis inovatif seorang pengusaha sukses yang masih muda (35 tahun..yaaa, belum terlalu tua lah ya..hehehe) dan ganteng. Dia itu yang membuat sebuah komunitas maya teeeeerbesar dan yang paaaaaaaaaling terkenal di Indonesia. 
Siapa sih yang ga kenal KasKus? Yap!! KasKus itu adalah singkatan dari Kasak Kusuk. Tapi dulunya Kaskus tak sukses begini Bloggers. Ini dia ceritanya:

Kisah sukses Andew dalam mendirikan KasKus tercetus dari sekedar hobi sebuah komunitas kecil berjumlah tiga orang yang kemudian berkembang menjadi raksasa seperti sekarang ini.
Andrew Dawis, owner of Kaskus
Agar tak terlalu membebankan orang tuanya, putra pasangan Antonius Darwis dan Nancy Amidjoyo ini bekerja paruh waktu pada dua perusahaan web design di Jakarta, yakni kemana.com dan indotradezone.com. Per bulannya ia menerima gaji sebesar Rp 500 ribu yang kemudian digunakan untuk menutupi biaya kuliahnya.
Andrew kemudian membuat portal di internet yang berisi berita. Namun ia merasa hal tersebut tak ada keuntungannya. Malah ia merasa buang waktu. Dari kegagalan itu, muncul ide yang sederhana. Ide tersebut menawarkan sebuah barang yang ia punya dengan harga yang ia inginkan dan ditampilkan di portal. Sedikit demi sedikit, Andrew memperoleh keuntungan meskipun masih tak mencukupi kebutuhan hidupnya sendiri.
Setahun kuliah di Binus, Andrew memutuskan berhenti karena ia ingin menemukan sekolah yang lebih fokus mendalami ilmu website. Atas saran teman, Andrew memutuskan hijrah ke Amerika Serikat guna melanjutkan kuliahnya di Art Institute of Seattle jurusan Multimedia & Web Design.
Semasa kuliah itulah, ide pembuatan sebuah situs yang diperuntukkan sebagai forum komunikasi mahasiswa Indonesia di luar negeri mulai muncul dalam benaknya. Pada 6 November 2000, bersama dua sahabatnya sesama WNI yang berkuliah di Seattle, yakni Ronald Stephanus dan Budi Dharmawan merintis forum Kaskus.us. 
Awalnya forum tersebut hanya memuat berita-berita seputar kejadian di Indonesia. Namun latar belakang ilmu jurnalis yang tak memadai, mereka kerepotan menulis berita. Ujungnya, mereka hanya mencari berita berbahasa Inggris tentang Indonesia dari internet. Tiap hari berita itu diterjemahkan dalam bahasa Indonesia. Hal seperti itu berlangsung selama tiga tahun.
Selama masa itu, anggota Kaskus belum mengalami peningkatan. Membayar biaya sewa hosting, mereka harus mengeluarkan US $ 8 (Rp 80 ribu, kurs Rp 10.000) per bulannya. Bahkan, untuk menggaet anggota satu orang saja, butuh waktu lama. Dalam seminggu mereka hanya mampu mengundang paling banyak tiga orang. Kondisi itu bertahan selama mereka sekolah dan bekerja di AS.
Tiga tahun berjalan tanpa keuntungan, akhirnya membuat dua rekan Andrew menyerah dan mundur di tengah jalan. Ditinggalkan kedua rekan seperjuangannya, tidak lantas membuat semangat Andrew untuk terus membesarkan KasKus mengendur. Apalagi ia mendapat dukungan dari teman dekatnya Ken Dean Lawadinata (kini CEO Kaskus Networks).
Setelah menyelesaikan kuliah di Amerika, Andrew sempat be-kerja di perusahaan IT yang gajinya lumayan besar dengan fasilitas yang lengkap. Namun akhirnya ia memutuskan kembali ke Indonesia untuk mengelola situs komunitas KasKus itu.
Dari sebuah kantor di kawasan Jakarta awal 2008, Andrew bersama sahabatnya bahu membahu mengelola KasKus. Dua bulan berselang, KasKus resmi menjadi perusahaan profesional dengan nama PT Darta Media Indonesia.
Pada enam bulan pertama sejak menjadi perusahaan profesional, perkembangan KasKus masih jauh dari yang ia harapkan. Jangankan menggaet pemasang iklan, mencari anggota saja masih sulit. Andrew dan Ken melakukan promosi besar-besaran dengan menggelar berbagai event. Tak tanggung-tanggung, mereka menghabiskan uang sekitar Rp400 juta. Dana didapat dari orangtua Ken. Hasilnya lagi-lagi belum sesuai yang diharapkan. “Orangtua Ken bilang, gila lu, habis ratusan juta tapi nggak ada hasil,” kenang Andrew. Tak hanya itu, KasKus juga nyaris ditutup pemerintah karena dianggap sebagai situs porno. “Papa Ken sempat marah ke kami karena dikira buka situs porno,” kata Andrew, lagi.
Diterpa berbagai kesulitan itu, Andrew dan Ken tak memiliki dana lagi untuk promosi. Namun, mereka tak patah arang. Sambil terus berbenah, Andrew dan Ken memutar otak untuk bangkit. Akhirnya, mereka menemukan cara yang kreatif ketika melihat ada ada anggota dari kalangan selebritis. Andrew kemudian mencetak baju bertuliskan KasKus dan meminta bantuan artis untuk memakainya. “Kami foto lalu masukkan ke situs komunitas ini,” ujar Andrew. Hasilnya, KasKus makin dikenal. Anggotanya terus berkembang dan pemasangan iklannya juga terus bertambah. Pertengahan 2008, member KasKus mancepai 360.000-an, dan 17 Agustus 2008 menggaet hingga 1,2 juta member sampai akhir tahun 2008. Bahkan, per 21 Januari 2011, mencapai 2,501 juta member. 
Konten yang ditawarkan KasKus pun kian bervariasi. Termasuk konten Jual Beli dan Lounge sebagai terfavorit dikunjungi kaskuser. Para kaskuser yang berasal dari seluruh pelosok Indonesia itu bisa memanfaatkan konten ini untuk transaksi bisnis online. Dalam sehari saja, 80 ribu daftar barang, diikutkan dalam forum jual beli (FJB). “Transaksinya per bulan mencapai Rp203 miliar dari 20 jenis barang teratas yang paling diminati, belum termasuk jenis barang lainnya,” kata Andrew.
Andrew pun membuka rahasia jenis barang yang paling banyak dicari di internet, seperti kendaraan roda empat dan dua, barang elektronik, pakaian, kebutuhan rumah tangga, aksesoris dan beragam kebutuhan perempuan, anak-anak dan lainnya.
Karena terus tumbuh, pemasukan iklan ke perusahaan pun mengalir. Kata Andrew, awalnya pemasang iklan sulit didapat karena banyak perusahaan yang tidak mengenal Kaskus.
Berkat usaha keras dan upaya mengenalkan Kaskus ke publik secara terus menerus, perusahaan-perusahaan pemasang iklan meningkat dan banyak yang masuk daftar tunggu. Penghasilan iklan per bulannya pun sudah hitungan puluhan miliar rupiah.

Dasyat yaa!! Jadi untuk menjadi seorang pebisnis yang inovatif kita harus pantang menyerah dan gigih juga. Seperti Om Andrew Dawis yang dari awalnya memang udah berinovasi pengen bikin satu web dimana orang-orang bisa bebas saling berdiskusi topik apapun, kemudian baru berkembang jadi ada forum -forum lainnya, seperti FJB (Forum Jual Beli). Sebelum Kaskus muncul gaada web-web lain yang mempunyai ide seperti itu. Baru setelah Kaskus muncul, mulai deh banyak jejaring-jejaring dan web-web lain muncul, seperti Facebook, Twitter, dan lain sebagainya. 


Rabu, 17 September 2014

MAICIH dan AXL dan ide kreatifnya

Hai bloggers-bloggers semuaaaa yang tersebar di seluruh penjuru tanah air Indonesia yang kaya akan hasil alamnya dan juga manusia-manusianya dengan otak yang zuper kreatif!!! YES!!! Ngomong -ngomong soal kreatif, kita semua itu pasti kreatif, cuma masalahnya kita mau gali kekreatifitasan kita atau ga? Kayak satu pengusaha muda yang satu ini bloggers!
REZA NURHILMAN atau biasa dikenal dengan nama AXL; adalah founder dari MAICIH keripik pedas berlevel pertama sebelum copier-copier lainnya bermunculan. 
Ini dia si AXL..ganteng juga ya ternyata
AXL menemukan keripik ini 3 taun yang lalu pas dia berumur 24 tahun. Sebenernya nih kalau kita flashback ide bisnis si AXL ini biasa aja ya, cuma jualan keripik pedes aja kok. Tapi dia mengembangkannya dengan cara lain yang kreatif sampai keripik pedes itu jadi ‘kuali emas’ untuk AXL.

Pertama, dia membuat keripik tersebut pedas dengan takaran level-level tertentu. Nah di pasar anak muda keripik berlevel ini pas banget, karena ada kebanggaan dan prestis sendiri kalau kita bisa makan level yang semakin tinggi. 

Kedua, ini dia yang paling kreatif. Cara pemasaran Maicih. Maicih tidak dijual seperti keripik-keripik lainnya yang dijajarkan di toko-toko. Pemasaran produk Maicih sendiri dilakukan dengan cara yang unik. Produk Maicih selain dipasarkan dari cerita mulut ke mulut, juga dipasarkan melalui media-media online yang sedang digemari oleh anak-anak muda, misalnya Facebook dan Twitter. 

Sistem pemasaran yang unik diikuti dengan sistem penjualan yang sangat unik, yaitu Penjualan secara Gentayangan. Pada saat itu keripik Maicih tidak bisa dengan mudah didapatkan dengan cara membeli di toko-toko snack pada umumnya. Produk Maicih dijual dengan cara “gentayangan”, dimana tempat penjualan berpindah-pindah dari hari ke hari. Para pembeli bisa mengetahui tempat berjualan melalui Twitter dari Maicih. Cara berjualan yang tidak biasa ini, ternyata sangat sukses mendongkrak Maicih menjadi produk makanan ringan yang sangat disukai.


Nah bloggers, jadi kreatif itu ga perlu terlalu pusing tujuh keliling. Terkadang kita pengen jadi kreatif dan jadinya mikir yang terlalu ribet-ribet. Ternyata kreatif itu bisa aja hanya hal-hal kecil, yang penting jitu, tepat sasaran, dan melihat kebutuhan pasar.

Oya, tambahan aja Bloggers. Tau ga sekarang AXL si penjual keripik pedes berlevel itu sekarang sudah merambah ke dunia property!!! Sekarang dia membuat Sinergy Land Property (PT. Maicih Inti Sinergy). Dasyat yaaaa!!!! Info sukses lebih lengkapnya bisa bloggers intip di http://www.axltwentynine.com/project/view/2/sinergy-land-property.

Semangat Kreatif!!! 

Rabu, 10 September 2014

Kemana Sherina kecilku?

Hmmmmm......siapa? Siapa? Siapa? Gw itu bingung banget kalo ditanya siapa idola lu? Soalnya dari kecil itu gw ga pernah mengidolakan orang sampe gimana banget. Sampe yang kayak orang-orang lain yang stalker-in semua akun sosmednya, dateng ke konsernya, temu fans, trus yang teriak-teriak kegirangan kalau ngeliat artis idolanya. Gw yaa cuma sekedar demen doang. Misalnya: ihhh artis ini cantik ya, lucu ya, kayaknya dia baik ya.

Yaaaaa tapi kalau memang harus banget jawab siapa artis idola  gw, mungkin kalo dari dalam negeri Sherina Munaf. Tapi Sherina pas dia masih kecil loh ya. Kalau sekarang dia udah gede, udah berubah genre gtu. Kalo dulu tuh dia imut-imut, smart and talented. Sementara sekarang, yaaa memang sih masih tetap talented and smart tapi dia jadi lebih rocker gitu modelnya. Sementara gw ga suka musik rock. 
Ini dia Sherina kecil yang masih imut-imut..hihihihihi
Nah, Sherina itu lahir di Bandung, 11 Juni 1990, berarti dia 3 tahun lebih tua dari gw. Gw jadi fansnya Sherina itu pas umur 8 tahun ketika dia keluarin album berjudul Andai Aku Besar Nanti pada tahun 2001. Sebenernya itu juga kebetulan gw bisa jadi demen sama Sherina. Jadi dulu gw pernah ikutan lomba Sempoa dan salah satu hadiah souvenir dalam goodie bagnya itu berisi CD album Sherina. Yaaa karena iseng pas udah pulang ke rumah gw coba dengerin CD itu, dan ternyata gw suka!! Semua lagu dalam CD itu gw hafal sampe sekarang dan semuanya gw suka. 

Oya, dulu Sherina kecil juga pernah main film layar lebar yang sempet booming di kalangan anak-anak. PETUALANGAN SHERINA. Disitu Sherina dapet peran jadi anak cewe yang agak tomboy, berani, dan supel. Yang berani ngebelain temen cowonya dan ngelawan penjahat. Pas bgt. Gw juga pengen jadi pribadi yang begitu, persis kayak Sherina di film. Yang berani, supel, aktif, dan gak pilih-pilih temen. Waktu itu filmnya dikemas menarik banget dengan lagu-lagu dari album Andai Aku Besar Nanti. 

Sayang, sekarang Sherina udah gede udah menjadi pribadi yang menurut gw berbeda. Sekarang dia udah ga begitu bawel, supel, dan ceria.


Senin, 08 September 2014

Della Susiani Thalip? YES!!! That's my name!

HELLOO EVERYBODY!!! Perkenalkan nama gw Della Susiani Thalip. Singkatnya gw biasa dipanggil Della atau lebih sering lagi dipanggil Del. Kalau kalian denger nama gw tanpa ngeliat foto atau diri gw yang sebenernya, pasti kalian bakal ngira gw orang pribumi deh. Kenapa?? Karena nama belakang gw pake marga Thalip which is itu sebenarnya nama orang Arab. Padahal aslinya gw itu Tionghua banget (gw sih ga merasa begitu tapi kata semua orang di muka bumi yang ngeliat muka gw pasti berpendapat begitu. Gw ga ngerti Tionghua banget dari mananya coba..hahaha). Nama Thalip gw itu punya sejarah yang agak kocak loh. Jadi dulu nenek gw dari bokap itu kan masih pake nama Chinese, sampai suatu hari Indonesia ada peraturan yang mengharuskan semua warga ganti nama jadi nama Indo. Terus nenek gw pergi urus deh ke kantor lurah. Karena nenek gw gak mikir mau ganti nama jadi apa, jadi disaranin sama petugas kelurahannya sebuah nama, yaitu Lena Thalip. Nenek gw yang polos tak berdosa dan gak berpikir panjang lebar denger nama Lena Thalip kayaknya bagus juga tuh, yodah deh jadilah keturunan Thalip dimulai. Karena bokap gw kebetulan ngikut nyokapnya, jadi bokap gw juga bikin nama Indo dan ngikutin turunan marga Thalip itu. Jadi intinya marga Thalip gw asal usulnya dikasih sama petugas kelurahan donggg. hahahaha....

Nah... kalau nama depan gw yaitu Della Susiani, itu murni pemberian bokap nyokap gw. Itu diambil dari buku nama yang sampe sekarang bukunya masih disimpan. 

Ini dia bukunya...
Disitu arti nama gw adalah tingkah laku yang anggun. HAHAHAHAHAHHA.... Setiap kali gw inget arti nama gw, gw jadi geli sendiri. Soalnya tingkah laku gw kayaknya gada anggun-anggunnya diliat dari sudut manapun. Yaaa tapi bagaimanapun gw percaya arti nama itu bener ada dan sungguh-sungguh berlaku. Misalanya aja diantara gw dan cici -cici gw memang gw yang paling feminim (bukan anggun loh ya). Soalnya cici -cici gw tuh model-modelnya yang tomboi gituu. Yang gak pernah pake rok(jarang bangettttt), umur 26 belom ditindik telinganya, yang pake baju cuma jeans kaos sama sepatu kets titik, yang ga pernah dandan dan ga bisa dandan, pokoknya tomboi deh. Jadinya walaupun gw tiga bersaudara cewe semua, tapi gw gada temen buat centil-centilan, abisnya semuanya pada tomboi. Sedangkan gw ga minat jadi tomboi begitu. Yaaa MUNGKIN disitulah arti nama gw berlaku.

Kalau lagi ngomongin tentang asal usul nama, kadang gw suka agak bingung dan BT, kenapa coba gw dikasih nama Della Susi-ani. Udah pake Susi ditambah Ani lagi, gak sekalian gitu Della Susianiwati biar pol desonya. Padahal ya kalau gw liat di buku nama itu bokap nyokap gw udah ngincer beberapa nama lain yang menurut gw lebih keren. Misalnya : Angela Irena, Evelina Larisa, Patricia Rohana, Sherly Suretno, dan beberapa nama lainnya. Kenapa coba akhirnya bisa milih nama Della SUSI-ANI. Gw pernah tanyain hal ini, dan katanya sih gara-gara merasa enak didenger aja nama itu dan pas artinya bagus. Anyway, gw gak nyesel sih punya nama ini. Sampe sekarang gw tetap bangga dengan pemberian nama dari orang tua gw, dan belom pernah terlintas di otak gw untuk ganti nama. Intinya, I am proud to have this name and being my self :)