BERANI KOTOR ITU BAIK.
Siapa sih orang Indonesia yang gatau motto itu? Yes, you’re right. Itu
adalah mottonya Rinso yang merupakan merek deterjen pertama yang ada di Indonesia
keluaran peruhaan raksasa Unilever. Produk Rinso ini bisa dibilang sudah
menjadi deterjen nomor 1 di Indonesia. Gampang saja menilainya. Karena hampir
semua orang kalau mau membeli deterjen tapi bilangnya mau beli Rinso. Padahal
kan Rinso itu merk dan belum tentu yang mau dibeli benar-benar merk Rinso.
Well, itu sih penilaian kasat mata gw aja, tapi memang bener kok. Rinso adalah
deterjen no. 1 yang paling sering dan umum digunakan.
Eits, tapi kali ini gw bukan mau ngebahas soal dia nomor 1 atau nomor
2 nih. Kali ini gw akan menganalisis 9 blok model bisnis dari Rinso. Tanpa
malu- malu kucing dan meong lagi, langsung gw rincikan ya:
1. Customer Segments
Bersifat massal, mulai dari kalangan atas, menengah, dan bawah yang
tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Target pasarnya yaitu seluruh ibu di
Indonesia yang mempunyai daya beli yang mementingkan kualitas dan jaminan
keamanan untuk keluarganya.
2. Value Proporsition
Rinso memberikan pilihan rangkaian produk yang lengkap untuk seluruh
ibu di Indonesia baik dari segi format maupun fungsi (diferensiasi product)
yang sesuai dengan kebutuhan seluruh ibu Indonesia. Diferensiasi yang
dilakukan oleh produk Rinso selama ini diwujudkan dalam bentuk atribut seperti
kandungannya, wewangiannya, anti kuman, tidak merusak kulit tangan, atau tidak
mencemari lingkungan.
3. Distribution Channel
PT. Unilever Indonesia dengan produk Rinsonya menggunakan
saluran distribusi dengan menggunakan distributor, dimana hal ini dilakukan
karena : konsumen pemakai tersebar diseluruh Indonesia, maka penggunaan saluran
distribusi sangat membantu di dalam menjangkau para konsumen yang tersebar di
wilayah yang sangat luas. Distributor PT. Unilever terdiri dari berbagai pasar
modern dan pasar tradisional. Pasar modern terdiri hypermarket, supermarket,
dan minimarket. Sedangkan pasar tradisional terdiri dari agen-agen di pasar
tradisional, kios dan warung di sekitar pemukiman warga.
4. Customer Relationship
Produk Rinso banyak diiklankan melalui media televisi, media cetak
seperti majalah dan tabloid dengan segmen wanita dan keluarga seperti majalah
Kartini, Femina, tabloid Nova dan lain-lain. Disamping itu juga
promosi melalui billboard di jalan-jalan dan kegiatan Below the
Line (melakukan edukasi pasar yang seperti dilakukan selama ini yaitu:
berani kotor itu baik, peduli bumi bersih dan aksi satu tutup botol). Rinso pun
menggandeng enam perusahaan mesin cuci seperti Electrolux, Sharp, Samsung,
Sanyo, Toshiba dan Panasonic untuk meningkatkan penjualan produknya, terutama
deterjen Rinso Matic yang khusus dibuat untuk mesin cuci. Selain itu media
virtual juga dimanfaatkan untuk promosi yaitu melalui website (www.unilever.co.id) atau (www.rinso.co.id) dan jejaring social
facebook.
5. Revenue Stream
Pasar swalayan, agen, pasar tradisional, pengecer, dsb.
6. Key Resources
Sumber daya kunci Rinso pada awalnya adalah kebutuhan konsumen yang
tidak terpenuhi sehingga mendorong Rinso untuk memenuhina melalui inovasi dari
tim SDM.
7. Key Activities
Aktivitas utama untuk menjalan bisnis dari Rinso adalah memproduksi,
mendistribusikan, dan memasarkan produk Rinso, serta menjawab setiap kebutuhan
konsumen.
8. Partner Nertwork
Pemasok bahan baku, agen pemasaran, media iklan, dsb
9. Cost Structure
Biaya-biaya yang diperlukan tentu saja mencakup biaya produksi, biaya
pemasaran, biaya distribusi, biaya pengembangan produk, penggajian tenaga
kerja, dan lain-lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar