Translate

Minggu, 18 Januari 2015

9 Blok Model Bisnis RINSO

BERANI KOTOR ITU BAIK.
Siapa sih orang Indonesia yang gatau motto itu? Yes, you’re right. Itu adalah mottonya Rinso yang merupakan merek deterjen pertama yang ada di Indonesia keluaran peruhaan raksasa Unilever. Produk Rinso ini bisa dibilang sudah menjadi deterjen nomor 1 di Indonesia. Gampang saja menilainya. Karena hampir semua orang kalau mau membeli deterjen tapi bilangnya mau beli Rinso. Padahal kan Rinso itu merk dan belum tentu yang mau dibeli benar-benar merk Rinso. Well, itu sih penilaian kasat mata gw aja, tapi memang bener kok. Rinso adalah deterjen no. 1 yang paling sering dan umum digunakan.
Eits, tapi kali ini gw bukan mau ngebahas soal dia nomor 1 atau nomor 2 nih. Kali ini gw akan menganalisis 9 blok model bisnis dari Rinso. Tanpa malu- malu kucing dan meong lagi, langsung gw rincikan ya:

1.       Customer Segments
Bersifat massal, mulai dari kalangan atas, menengah, dan bawah yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Target pasarnya yaitu seluruh ibu di Indonesia yang mempunyai daya beli yang mementingkan kualitas dan jaminan keamanan untuk keluarganya. 

2.       Value Proporsition
Rinso memberikan pilihan rangkaian produk yang lengkap untuk seluruh ibu di Indonesia baik dari segi format maupun fungsi (diferensiasi product) yang sesuai dengan kebutuhan seluruh ibu Indonesia. Diferensiasi yang dilakukan oleh produk Rinso selama ini diwujudkan dalam bentuk atribut seperti kandungannya, wewangiannya, anti kuman, tidak merusak kulit tangan, atau tidak mencemari lingkungan. 

3.       Distribution Channel
 PT. Unilever Indonesia dengan produk Rinsonya menggunakan saluran distribusi dengan menggunakan distributor, dimana hal ini dilakukan karena : konsumen pemakai tersebar diseluruh Indonesia, maka penggunaan saluran distribusi sangat membantu di dalam menjangkau para konsumen yang tersebar di wilayah yang sangat luas. Distributor PT. Unilever terdiri dari berbagai pasar modern dan pasar tradisional. Pasar modern terdiri hypermarket, supermarket, dan minimarket. Sedangkan pasar tradisional terdiri dari agen-agen di pasar tradisional, kios dan warung di sekitar pemukiman warga.

4.       Customer Relationship
Produk Rinso banyak diiklankan melalui media televisi, media cetak seperti majalah dan tabloid dengan segmen wanita dan keluarga seperti majalah Kartini,  Femina, tabloid  Nova dan lain-lain. Disamping itu juga promosi melalui billboard di jalan-jalan dan kegiatan Below the Line (melakukan edukasi pasar yang seperti dilakukan selama ini yaitu: berani kotor itu baik, peduli bumi bersih dan aksi satu tutup botol). Rinso pun menggandeng enam perusahaan mesin cuci seperti Electrolux, Sharp, Samsung, Sanyo, Toshiba dan Panasonic untuk meningkatkan penjualan produknya, terutama deterjen Rinso Matic yang khusus dibuat untuk mesin cuci. Selain itu media virtual juga dimanfaatkan untuk promosi yaitu melalui website (www.unilever.co.id) atau (www.rinso.co.id) dan jejaring social facebook.

5.       Revenue Stream
Pasar swalayan, agen, pasar tradisional, pengecer, dsb.

6.       Key Resources
Sumber daya kunci Rinso pada awalnya adalah kebutuhan konsumen yang tidak terpenuhi sehingga mendorong Rinso untuk memenuhina melalui inovasi dari tim SDM.

7.       Key Activities
Aktivitas utama untuk menjalan bisnis dari Rinso adalah memproduksi, mendistribusikan, dan memasarkan produk Rinso, serta menjawab setiap kebutuhan konsumen.

8.       Partner Nertwork
Pemasok bahan baku, agen pemasaran, media iklan, dsb

9.       Cost Structure
Biaya-biaya yang diperlukan tentu saja mencakup biaya produksi, biaya pemasaran, biaya distribusi, biaya pengembangan produk, penggajian tenaga kerja, dan lain-lain.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar